Materi ANSOS & Ruang-Ruang Pendidikan CSO

 

Ga kebayang pada akhirnya harus mengambil peran publik dalam memberikan materi dan fasilitasi. Selama ini aktifitas belajar-mengajar hanya aku lakukan di ruang kelas, atau paling banter mengisi training tentang bagaimana cara aku mengajar kepada guru-gur lain di dinas-dinas. Tapi tuntutan atas peran itu ternyata meluas, aku juga dituntut dan diminta untuk mengisi ruang-ruang pendidikan di komunitas dan NGO.

Aku memang guru ilmu sosial kritis di sekolah. Tapi meminta ku untuk bisa mengisi kelas ANSOS (Analisa Sosial) sesungguhnya itu adalah hal yang lain lagi. Mengisi pendidikan di ruang komunitas dan organisasi masyarakat sipil punya tuntutan idealnya tersendiri. Ga sama dengan ngajar siswa, ga sama dengan training guru-guru. Mereka adalah pekerja sosial, aktivis, pegiat komunitas yang pada dasarnya sudah punya kecenderungan berpikir kritis (kalau belum, pendidikan yang diberikan justru harus memastikan mereka memiliki kapasitas itu, tidak bisa tidak), sudah punya pengalaman banyak di masyarakat. Harapan mereka kemungkinan lebih. Kekhawatiran ku di awal-awal juga berlebih. Layak kah aku, bisa kah aku?

Juga, pendidikan di ruang-ruang seperti ini harus bersifat pendidikan orang dewasa (POD), dan sifatnya juga lebih ke fasilitasi, ga bisa mengandaikan diri lebih pintar dan seolah mengisi mereka sebagai gelas kosong. Jika pun ada materi, materinya harus berkualitas, advance (jangan sampe mereka merasa mendengar 'ini-iniii mulu'), reflektif (bisa mengevaluasi dan merefleksikan pengetahuan awal mereka dan pengalaman mereka), dan tantangan terbesarnya adalah memberikan materi yang jikapun itu berasal dari diskursif teoritis yang paling maju pun, harus bisa disusun dalam 'TOOLS ANALYSIS' yang langsung bisa dipakai dalam kerja-kerja sosial. Kita bukan lagi ngajarin dan kasi materi sama anak kuliah agar mereka hapal dan ditanya saat ujian. Huhu...

Nah, awalnya aku memang sudah pernah minta diajari tentang Tool Analysis ANSOS sama 'guru' ku saat itu. Bayangin aja ya, ANSOS itu kan materi yang tujuannya membuat orang paham bagaimana realitas sosial bekerja, bagaimana memahami realitas sosial, alat analisa apa yang bisa dipakai dalam memahami, membedah, menganalisa dengan tepat dan kritis (as a marxist yah huhu). Aku ngajarin hal itu selama 3 tahun di pelajaran sosiologi. Tujuan asli Sosiologi apa lagi Sosiologi Kritis, emang itu kan? Ya jelas bukan hapal-hapal teori Eropa punya ratusan tahun silam yang kerangka pikirnya kita sendiri ga paham dan ga bisa kita pakai waktu melihat realitas sosial, ntar waktu ujian cuma sekedar di tes teori nya hapal apa ga. Ya bukan itu kan.

Apa lagi, ini gimana caranya bisa ngasi materi sedemikian hanya dalam satu kali pertemuan.
Akhirnya aku menyusun sendiri TOOLS ANALYSIS ku, selain dibantu oleh ketersediaan kerangka yang sudah pernah dibuat oleh guru ku, aku juga menambahnya lagi dengan diskursif Neo Marxis dan Post Marxis. Mungkin materi ANSOS sudah biasa di CSO tapi ini bukan materi ANSOS biasa huhu..

Debut ku sebagai pemateri ANSOS pun dimulai. Saat itu LBH Banda Aceh mengadakan Workshop Kader Anti-Tambang yang pesertanya adalah aktivis dan paralegal anti tambang di wilayahnya masing-masing. Aku juga diminta ngisi materi ANSOS di PNS (Program Naik kelaS) yang diadakan LBH Untuk peningkatan kapasitas anak magang dan paralegal. Akhirnya KontraS juga ikutan meminta aku ngisi kelas ANSOS kalo ada anak magang. Yah mereka ngarep, yang magang dan kerja di lembaga-lembaga ini jangan sampe ga paham cara melihat realitas sosial di saat tugas mereka sendiri adalah mendampingi dan mengadvokasi masyarakat sampai level harus melawan negara.

 
Aku bahagia dan bangga, dulu merasa ga akan pernah pede ngambil peran ini. Belum lagi kapasitas mengkonversi diskursif ke tools anaylisis itu bukan kapasitas sederhana.
 
Oya, BTW, awalnya kerangka materi yang ku punya cuma lewat catatan rapi di buku, sehingga saat awal-awal jadi pemateri mungkin aku akan menuliskan nya sendiri di plano untuk peserta. Sampai akhirnya ku susun yang lebih menarik dan memgakomodir media audio visual via PPT.
 

 

Komentar

Postingan Populer