Pengorganisasian Rakyat: Aktivis Bacotan VS Mafia

 

Uda lama denger kehebohan film ini, tapi setelah kesibukan sekian purnama  akhirnya punya waktu untuk nonton versi bioskop ala-ala sambil leha-leha di kamar.



Gw emang nunggu banget untuk bisa nonton ala-ala bioskop di rumah. Bukan pilem biasanya soalnya wkwk


Demi Tuhan film ini bagus banget. Recommended banget untuk para aktivis naif yang anti politik praktis atau para aktivis yang sudah jual diri menjadi politisi brengsek tapi masih suka jual jargon kerakyatakan. Film biografi ini bikin merinding. Tentang seorang PSK yang ditunjuk menjadi pemimpin bahkan berpolitik praktis menjadi presiden wilayah untuk mewakili perjuangan hak ribuan pekerja prostitusi tersebut. Dia nunjukin skill gimana memimpin massa, makna "berbicara mewakili pengalaman hidup suatu kelompok tertindas". Bahkan bernegosiasi hingga politik atas untuk hak asasi mereka. Gilaa..


Jadi refleksi untuk diri sendiri juga sih, kadang kita suka sok keren merasa layak untuk bicara mewakili kehidupan orang lain. Bukan ga bole sih. Tapi mau mewakili perjuangan hak petani misal, uda ga pernah jd petani, nyelam ke dalam kehidupan petani aja ga pernah kitanya. Lalu tanpa pengetahuan yang layak tentang kehidupan kelompok tersebut, ingin bicara agar orang paham. Kitanya aja ga paham-paham amat. Kadang kita suka sok hebat merasa mewakili untuk bicara tentang hidup orang lain, padahal yang harusnya kita lakukan adalah mendampingi mereka agar mereka punya kemampuan untuk bicara tentang kehidupan mereka dengan cara mereka tanpa harus diwakili oleh orang-orang yang belom tentu paham betul. Solidaritas moral untuk membantu perjuangan sekelompok orang itu penting, tapi ternyata itu ga ckup.

Oya film Gangubhai Katiawhadi barusan buat gw ngerasa sedikit dejavu dengan film Raes. Bedanya, kalo si Raes ini dia bandar bisnis miras di wilayahnya. Tapi bisnis dan hasil bisnisnya menghidupi ribuan masyarakat di wilayahnya. Waktu bisnisnya terancam oleh ulah politisi yang pengen meras dia, automatically ada ribuan kehidupan manusia di wilayahnya yang bergantung hidup ke dia juga terancam. Akhirnya dia nempuh jalur politik praktis untuk melindungi bisnis dan masyarakatnya. Gampang banget donk bagi dia untuk menangin pemilu, orang kampungnya kerja suka rela banget habis-habisan untuk dia.



Inti ceritanya apa? Film ginian itu mau ngeledekin kita para aktivis --juga yang udah berlabel politisi, bahwa ketika lu pengen upaya perubahan lu didenger banyak orang, ide dan moral lu yang super mevah itu ga akan pernah sebanding dengan  mereka yang udah berkontribusi serius di kehidupan banyak orang. Makanya ga heran, bandar narkoba yang ngidupin banyak orang kampung lu lebiih di dengar bahkan bisa menangin pemilu, dibanding lu yang merasa ide dan kepinterannya hebat banget sampe ke planet mars sono tapi modal bacot doank.. Huhu..

Komentar

Postingan Populer