Tentang Launching & Diskusi Buku "Aceh Muliakan Rohingya"
Masih dalam rangkaian kegiatan Hari Pengungsi Sedunia 2022 yang digelar oleh Yayasan Geutanyoe, dalam program Publikasi dan Dokumentasi 'Aceh Muliakan Pengungsi Luar Negeri' dengan agenda khusus berupa Launching buku "Aceh Muliakan Rohingya" serta Diskusi Publik, ada beberapa hal yang ingin aku bagi. Secara, seperti yang sudah pernah ku tuliskan sebelumnya, aku diminta untuk secara de facto menangani dan bertanggung jawab atas program ini yang tediri dari rangkaian agenda spesific: sayembara artikel ilmiah, pameran foto dan launching buku-diskusi publik.
Ini memang bukan pengalaman pertama ku dalam meng-handle diskusi publik. Bayangkan saja saat agenda 16HAKTP LBH Banda Aceh, aku harus menjadi PIC untuk 16 rangkaian diskusi publik setiap hari berturut-turut selama 16 hari.
Jadi, karena agenda besarnya adalah Dokumentasi dan
Publikasi, selain menggelar sayembara artikel ilmiah (yang harusnya sih
tulisan-tulisan keren hasil sayembara ini juga dibukukan dan dipublikasikan,
udah aku saranin tapi belom ditindaklanjuti hiks) dan sayembara foto yang hasilnya
dipergunakan untuk dokumentasi dan publikasi lewat Pameran Foto, Yayasan
Geutanyoe juga melakukan dokumentasi dan publikasi lewat pembuatan buku yang
berisikan pengalaman-pengalaman baik tentang penanganan pengungsi Rohingya di
Aceh. Keren sih idenya. Karena ada banyak pengalaman baik yang padahal bisa
menginspirasi banyak pihak yang dilakukan oleh banyak lembaga dalam hal apapun,
harusnya bisa didokumentasikan dengan baik. Tapi biasanya kita abai dengan hal
seperti ini. Aku juga ngebantuin para penulis untuk ngumpulin berbagai data untuk penyusunan buku ini.
Awalnya tuh, judulnya bukan itu. 'Risalah Penanganan Rohingya' ntah kalau ga salah judul awal yang direkomendasikan. Aku merasa ada kekacauan dengan judulnya. Yang lain merekomendasikan judul lain, substansial tapi ga artisitik. Aku lantaran gemas. Aku ingin judulnya memuat sebuah narasi yang menunjukkan penanda kuat bahwa Aceh adalah role model yang keren dalam hal kemanusiaan terutama menyangkut pengungsi. Aku lantas menjumpai sang kanda, Idrus bin Harun, guru dan abang akuh dalam urusan seni dan sastra ideologis. Urusan buat nama yang idiologis tapi artisitik ya mereka sih pawangnya. Setelah kita mikir panjang lebar dari siang sampai malam, nemulah kita judul itu: Aceh Muliakan Rohingya. Saat teman-teman meminta saran ya langsung aku ajukan dan jebol doooooonk. Huhu.. seneng banget..
Nah, selain memastikan acara Launching bukunya berjalan dengan baik, uniknya aku juga diminta untuk menjadi moderator diskusinya nih. Jadi selain nge-launching buku, kami juga menyarankan untuk ada diskusi publik dan bedah bukunya. Nah, kalau aku yang diminta untuk jadi moderatornya, aku rada betingkah menyangkut, aku ga mau sih memoderasi pembicara yang kapasitasnya ga jelas hahaa.. Aku mau diskusi publik dan bedah bukunya jadi super kece. Aku menolak secara halus nama-nama pembicara yang udah direncanakan, lalu aku usulkan bang Aulianda Wafisa dari LBH Banda Aceh (abang gueek wkwk…) dan Kak Azriana Manalu sebagai pawang aktivis perempuan Aceh dan mantan Komisioner Komnas Perempuan, selain penulis bukunya sendiri bang Adi Warsidi. Kalau mau aku jadi moderatornya, ya pembicaranya harus sekelas mereka dooonk. Jangan sampe aku kasi pertanyaan-pertanyaan yang tajam agar diskusinya berkualitas eh pembicaranya ga punya kemampuan menjawab dengan baik. Bakal geram kan yak wkwk…
Dan yaaaa.. diskusinya berjalan dengan lancar, keren (moderatornya aja akuh dan pembicaranya juga kece-kece banget hehe..), media juga ngeframing kegiatan dan hasil diskusinya dengan baik. Kalau ke Bang Aulianda aku meminta dia mengulas pengalaman penanganan Rohingya ini dari pespektif keAcehan, analis kritis struktural hukum dan politik, maka ke kak Azraian aku meminta analisa tajam menyangkut penanganan dan penulisan dari perspektif gender.
What a great discussion. I am so proud to myself…
BTW, ada beberapa ulasan positif media untuk acara ini:
- Yayasan Geutanyoe Launching Buku 'Aceh Muliakan Rohingya'
- Buku Aceh Muliakan Rohingya Diluncurkan, Kisah Kemanusiaan Warga dan Relawan
- Yayasan Geutanyoe Luncurkan Buku Aceh Muliakan Rohingya





Komentar
Posting Komentar