Lead the Program : 'Pendidikan Kritis Guru Penggerak Antikorupsi'


 


Maharadi dan saya menggagas semacam program Sekolah Antikorupsi untuk para guru, seperti SAKTI yang pernah digagas ICW (maklum kita bedua alumninya ICW hihi) melalui Dinas Pendidikan Provinsi Aceh. Acara ini merupakan salah satu rangkaian Program Pendidikan Antikorupsi, dan dihadiri oleh 46 guru dari 23 kabupaten seAceh.

Pendidikan Antikorupsi yang kami  gagas berbasis Pendidikan Kritis. Karena hanya lewat pendidikan kritis, korupsi dapat dipahami secara sistemik dan struktural; tidak lewat kesadaran naif dan tidak dengan sudut pandang pemadam kebakaran yang hanya mereaksi setiap kasus lalu selesai.

Sejak awal saya minta ke Maharadi, agar guru yang dihadirkan adalah guru-guru yang keren karena agenda ini nanti akan bermuara pada pembentukan jaringan dan Forum Guru Penggerak Antikorupsi seAceh dan kalau bisa yang punya posisi penting ke MGMP agar mereka punya saluran pengimbasan terhadap guru-guru semata pelajaran sekabupaten.

Dan, Ya! Mereka keren-keren sekali. Forum sangat aktif dan panas, karena guru-guru yang ikut pelatihan adalah dari mata pelajaran PKn dan Sosiologi, perdebatan sering terjadi antara mereka yang menggunakan sudut pandang hukum dan politik dengan yang bersudut pandang sosiologis.

Ya, forum harus terus hidup. Karena kita menggunakan prinsip Pendidikan Orang Dewasa (POD) dan pendidikan kritis. Ruangan diset sebagai tempat berdiskusi dan belajar bersama, bukan tempat pemateri memberikan ceramah, apa lagi tempat penataran ala OrBa..

 


Saya bahagia sekali bertemu mereka..  :)


Ditambah lagi, ga tau bilang senengnya bisa menghadirkan dan berdiskusi bersama Mas Ade Irawan, Pak Lody Paat, dan Jimmy Ph Paat di ruang pendidikan kritis guru yang tengah berlangsung walau hanya via zoom. Seperti biasa, pak Jimmy akan menghentak pikiran-pikiran kita lewat tulisan dan penjelasannya. Saya dan Maharadi dididik oleh para orang-orang kerena ini. Saya ingin para guru yang kami libatkan dalam pelatihan juga memperoleh pengalaman yang sama luar biasanya.

 




Di bulan selanjutnya kami melaksanakan Pembelajaran Lanjutan dan Pendalaman Pedagogi Kritis Antikorupsi bersama para guru yang sama dari 23 kabupaten kota seAceh yang telah mengikuti pendidikan pengantar bulan lalu. Kali ini pembelajaran diperdalam di bagian LITERASI KRITIS dan desain pembelajaran kritis di ruang kelas.

Hal yang membuat saya sangat berbahagia, kali ini agenda utamanya adalah mengikuti kuliah online PEDAGOGI KRITIS dan Pendidikan Antikorupsi di Akademi Antikorupsi nya ICW. Menyenangkan sekali melihat para guru bersentuhan langsung dengan paparan dengan paparan para narasumber seperti Pa Jimmy dan Lody Ph Paat dkk di platform tersebut mengenai narasi-narasi pendidikan kritis nya Paulo Freire, Tan Malaka, dsb. Makasi ICW sudah menyediakan ruang belajar di Akademi Antikorupsi sekece itu..  :)

Meski sebenarnya sesi pelatihan sudah selesai untuk hari ini, para guru bahkan tidak mau meninggalkan ruang belajar dan semangat sekali ingin menyelesaikan modul-modul kuliah segera hingga menjelang maghrib. Akhirnya kami juga membiarkan mereka mengerjakan kuliah sambil mendengar musik dan karaokean menggunakan fasilitas ruangan belajar. 

 


***


BTW, program ini merupakan salah satu program yang prestisius banget bagi saya dalam isu pendidikan yang selama ini saya geluti. Sebelumnya saya juga sudah pernah bekerja sebagai konsultan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat Daya untuk Program Pendidikan Islami Humanis dan Progresif, dan untungnya program antikorupsi kali ini jadi lebih mudah dijalani dikarenankan pengalaman yang sebelumnya tersebut. Namun dalam program kali ini, wewenang dan fungsi saya jauh lebih signifikan. Sebenernya secara fungsi ini lebih ke konsultan yang berfungsi mulai dari konseptor penuh, membuat semua ToR, Rundown, menentukan kurikulum pelatihan dan narasumber, mengeSet alur kegiatan setiap harinya, menjadi fasilitator penuh, menjadi narasumber utama untuk bagian implementasi pendidikan kritis dan antikorupsi di ruang kelas. Saya nyaris bener-bener menjadi penentu penting kualitas kegiatannya.

Saya senang sekali ketika para peserta secara terbuka memberikan testimoni bahwa betapa berkualitasnya pelatihan ini. Belum pernah mereka mengikuti pelatihan yang manfaat dan outputnya sesignifikan ini, di sisi lain prosesnya sangat santai. Ya, ketika orang dinas tidak mengintervensi alur, tentu kami mengatur agar pelatihan dapat menjadi sesantai mungkin namun memperoleh hasil sesignifikan mungkin. Senang sekali bisa mendesain dan menjalankan sebuah pelatihan tidak biasa yang bisa mendobrak sekat-sekat birokrasi. Saya pribadi mengeset beberapa penugasan signifikan, selain kuliah akademi antikorupsi, juga meminta setiap orang mendesain satu Lesson Plan sederhana yang nantinya akan dikumpulkan dalam sebuah folder online. Dan di dalam folder online itu saya juga menyediakan mereka berbagai hal, mulai dari bahan ajar, film-film perlawanan dan antikorupsi, lesson plan, ebook, power point, dsb yang bisa diakses dan dibagikan bersama. 

Oya, aktivitas program ini juga dimuat oleh beberapa media dan diapresiasi oleh beberapa pihak termasuk KPK.

Link berita online nya:

Komentar

Postingan Populer