Tan ! (39)
Paku menghitam
Sungai mulai melambat saat arus mataku surut padam
Aku masih ingat jari tangan yang kau letakkan di kedua pipiku
Me-merah menggumpal jadi dingin yang kubawa hingga pulang
Aku tak takut hujan tak turun
Karena atapku pun tak pernah teduh
Seperti memori yang ku seduh tiap waktu tiap suhu
Dan pembaringan ku tak akan rebah hingga aku malu jika
Seluruh upayaku akan kau tertawakan menjadi lelucon seolah kita tak punya tali dalam tas jinjing masing-masing
Kau memang paling bisa melahap seluruh letupan yang hampir menyumbat ubun-ubun
Lalu kau pegang pelana nya, kau tarik kemanapun kau tutup mata
Entah aku ini kau anggap apa
Aku ingin pulang pada diri sendiri
Tapi kau tahan, kau regam, kau lepas bila kau rasa keram
Padahal aku sudah kau jinak
Dan persetan dengan almanak



Komentar
Posting Komentar