Tan ! (36)
Gema meronta dari sebuah sudut ingin sekali memecah hiruk pikuk kota bahkan menjalar ke setiap kabel listrik tentang betapa, menahan teriakan yang sengaja disumbat sungguh rerak di ulu hati
Peta yang ditelusuri kala tersesat hingga menjejak trotoar puluhan kilometer di samping pelataran penuh ukiran dan pahatan kayu, ku sambangi tiba-tiba kala
Kaki ku, kaki mu seolah melangkah ke jerjak yang berlawanan
Aku ingin kau jadi penunjuk arah yang setia hingga
Saat aku tersandung mendengung meniris :
Kau takkan pernah benar-benar membiarkan aku sendiri
Kau ada di samping ku mendekap ku mereda ku walau tanpa bentuk



Komentar
Posting Komentar