Tan ! (35)
Tan, akhirnya gugus kata ku pupus
Rapuh dalam penyesalan yang ku titip dalam jahitan perahu kertas yang menimpali batin silam ku
Aku akhirnya selalu merasa gagal menebus kudapan yang ku pintal dibalik lidahku
Senjata tajam tak akan pernah seketika tumpul hanya karena disiram air garam dan tak akan melepuh hanya karena gumpalan api
Padahal aku paling benci orang-orang yang mengeluarkan kata maaf dari mulutnya
Seolah mereka esok datang dengan rupa baru yang mereka sembunyikan dibalik tudung saji
Persis seperti sangkur bersarung sutra
Menyayat habis dalam lipatan
Oleh karenanya, apa ada penebusan lain, Tan?
Selain kata maaf atas perbuatan berulang
Selain penyesalan yang datang lalu pergi
Aku, mulai takut pada kebodohan diri sendiri



Komentar
Posting Komentar