Tan ! (31)
Telaga samping rumah ku mengering
Ku hisap semua bebatuan yang menyusun gunung merapi
Mungkin kelak bisa menguat jadi energi penyangga
Tak heran lahar yang berubah jadi hujan buih menyembur tak tau tempat
Aku berharap letih bukan spirit kita yang tergenang tenggalam saat matahari ikut padam, Tan
Atau mata air yang meliuk membanjiri selokan hingga pecah jadi limbah
Beserta pohon-pohon yang dahan kayunya mulai patah saat tumbuh miring di bebukitan
Meski kita renggang berkali-kali,
Akan ku cari perekat serupa tanah liat yang tak akan habis dikeruk
Aku takkan lelah meminta kau pulang, Tan!



Komentar
Posting Komentar