Tan ! (26)
Tan,
Apa cuma jantungku yang membeku hingga biru karena rindu
Apa cuma malam ku yang berisik saat alam bawah sadar menggerutu kencang
Lantas ku kirimkan surat kaleng pada diri sendiri
Serupa bius pada nyeri yang hendak diamputasi
Bahwa mengingatmu diam diam bukanlah ambisi terburuk dalam hidup
Dan aku ingin serupa anak kecil yang tak takut dimarahi ibunya
Saat meraung-raung meminta sebungkus permen yang kemudian dilahap tanpa malu-malu
Bolehkah kau ku minta dengan cara demikian nanti jika tlah sampai waktunya?
Juga ingin ku titip pesan pada seluruh kamu
Serupa meninggalkan pesan suara lewat telepon yang mungkin akan kau dapati bertahun silam kelak
Bahwa kehilangan (kamu) adalah hal paling mengerikan yang tak pernah berani ku tanggung
Tlah ku masukkan kau ke mesin waktu
Karena kau milik masa depan, bukan kini, apa lagi silam
Tan, kau serupa hutang
yang takkan ku tagih buru-buru..
Sabar penantianku tlah ku pancak seluas hampar bumi


Komentar
Posting Komentar