Tan ! (17)

 


 

Tan,
Ada lelehan api yang menjadi lava panas mendulam rajut tidur ku di sepanjang kelana sadar
Dan rindu atas mu menyisip menjadi akar yang menjalar di sepanjang tudung saji
Yang ku seduh dengan aluran jerit getir atas segenap peluh represi mental akan butuh mu
Malam ini ku kibar bendera putih atas batas kemampuan ku berdiri tegap di hadapan kecemasan ku bahwa sewaktu-waktu,
Kau mungkin lenyap
Diterpa sejuta alasan yang tak bisa ku kubur

Dan Tan..
Limbah arogansi ku mencapai titik didih
Atas penaklukkan semesta di titik-titik krusial yang menentukan karma-karma di ruang kosong
Aku mulai ketar ketir menampung serbuan rindu yang dibalur kelembaban semu atas keyakinan bahwa
Kita kuat menabung jarak yang kita sembunyikan di saku celana koyak tempat aku kehilangan banyak hal selama hidup
 

Komentar

Postingan Populer