BOLOS RESMI (13) ke 16HAKTP TULAK BALA LBH Banda Aceh
Salah satu hal yang gak boleh luput dalam catatan Kampanye Kolaboratif 16 Hari tanpa Jeda Anti Kekerasan terhadap Perempuan “TULAK BALA” adalah, aku dan siswa Labschool Unsyiah ikutan Field Study alias BOLOS RESMI ke acara ini.
Siswa kelas IPS emang lagi beruntung juga sih, kelas X nya pas banget lagi belajar materi Hubungan Sosial, Interaksi Sosial dan Relasi Kuasa. Kelas XI nya lebih pas lagi, mereka lagi belajar materi utama Kesetaraan dalam Masyarakat Multikultur yang salah satu segmennya adalah Kesetaraan Gender. Salah satu kelompok siswa di minggu sebelumnya baru aja peresentasi secara berkelompok soal Analisa Konfigurasi Masyarakat Multikultur segmen Gender.
Langsung aja deh, di hari itu di jam pelajaran terakhir ku bawa mereka kemari. Aku emang udah minta LBH untuk mempersiapkan 'pasukan' yang akan melayani mereka touring pameran seni rupa dan diskusi. LBH lantas menghadirkan tim seniman para perupa yang dipersiapkan khusus untuk BOLOS RESMI HAKTP selama 2 hari ini, dipimpin langsung oleh Kanda Idroes bin Harun, huhuhu. Siswa juga sangat berkepentingan atas para perupa dan tim LBH karena para siswa akan menjadi observant yang diberikan penugasan membuat laporan deskriptif atas field study ini, hahaha...
Ini dia potret siswa yang tengah touring dan mengobservasi pameran seni rupa didampingi para seniman:
Dan agenda diskusi khusus antara siswa dengan para perupa:
Kata panitianya, gila para siswanya kritis-kritis banget! Yaiyalah, anak-anak gw gitu lho. Uda dibekalin juga sehari-hari di sekolah, hahaha...
Ada peristiwa penting banget lainnya di hari BOLOS RESMI ke HAKTP TULAK BALA ini yaitu kita juga kedatangan awak media internasional SEA (South East Asia) TODAY. Kebetulan banget sih. Jadinya, selain ngeliput Kegiatan HAKTP itu sendiri, medianya juga ngeliput BOLOS RESMI nya kita dooonk. Aku juga sampe diwawancarai dimintai penjelasan menyangkut kegiatan ini.
Ini dia liputan beserta wawancaranya.. cekidot.. 😉
Lembaga Bantuan Hukum Banda Aceh menggelar aksi kampanye Melawan Kekerasan terhadap Perempuan melalui pameran seni rupa, dengan tajuk “Tulak Bala”, yang artinya “Menolak Musibah.”
Pameran yang berlangsung selama 16 hari ini sekaligus memperingati Hari Anti-Kekerasan terhadap Perempuan pada 25 November lalu, dan menampilkan 53 karya seni dari 35 seniman yang menggambarkan kondisi perempuan di Aceh.
Lihat beragam karya seninya di video berikut.
________
Aceh Provincial Legal Aid Institute held a campaign against violence towards women through a fine art exhibition, titled "Tulak Bala", which means "Getting Rid of Bad Luck."
The exhibition that lasted for 16 days was also a way to commemorate The International Day for the Elimination of Violence against Women on November 25 and featured 53 works of art from 35 artists depicting the condition of women in Aceh.
Check out the artwork in the following video.
#SEAToday #Pameran #Senirupa #PameranSeniRupa #Aceh #TulakBala #MenolakMusibah(SEA TODAY)
| Thank You, students! Uda mau belajar hal penting hari ini :) |


Komentar
Posting Komentar