Loneliness, Alienasi dan Solitude
Suatu waktu, saya menawarkan pada Tim Diskusi Sabtuan untuk membahas Kajian Psikologi Sosial. Saat mereka menyetujui, saya langsung menghubungi Mifta Sugesti untuk menanyakan, topik Psikologi Sosial apa yang ringan, menyentuh banyak orang dan menarik untuk dibahas. Mita menawarkan isu Loneliness sebagai potensi Pandemi Baru.
Selama ini, loneliness atau kesepian sebagai suatu kondisi psikologis, hanya dianggap masalah individu dan dianggap remeh. Namun semakin hari, loneliness malah semakin mewabah (Loneliness Epidemy). Pertanyaannya, benarkah ini masalah individu semata? Atau jangan-jangan justru terhubung dengan sistem sosial dan ekonomi?
Bagaimana orang-orang kini dengan mudahnya depresi karena merasa terisolasi (disadari ataupun tidak) meski memiliki lingkungan sosial, bahkan saat berada di tengah keramaian. Di saat ada orang-orang yang dapat merasakan ketenangan dan kedamaian meski berada dalam kesendirian (Solitude) :
"We can be lonely but not alone; and We can be alone but not lonely."
Gimana cara kita memahami loneliness~yang menurut sebuah study~merupakan sebuah potensi pandemi baru dalam kacamata psikologi sosial?
Pada dasarnya ini adalah issue Kajian Psikologi Sosial Kritis seperti kajian Leftist tentang ALIENASI, yakni bagaimana manusia semakin terasing dengan diri sendiri, alam dan sistem sosialnya akibat semakin intensnya sistem KAPITALISME dan INDIVIDUALISME. Namun saya juga ingin mengeksplor wabah Alienasi ini dalam masyarakat yang masih berada dalam Budaya tradisional, FEODAL dan Patriarki yang juga sangat buruk dalam memenuhi kebutuhan emosi manusia.
Kami berusaha merangkainya dalam tajuk yang lebih ringan. Untuk apa terlihat bergengsi karena unsur akademik, diskursif dan intelek tapi membuat itu terasa jauh dari masalah orang banyak karena sulit dipahami.
Diskusi Lengkapnya dapat kalian nikmati di link berikut:




Halo salam kenal Fatma dan Mifta, menarik sekali topiknya. Bolehkah berdiskusi lebih lanjut via email? Saya sangat tertarik dengan kajian psikologi sosial kritis. Email saya kanti dot pertiwi at ui dot ac dot id. Terima kasih
BalasHapus