Pendidikan Islami Poskolonial - Reforming Abdya Educational System (8)



"Pelatihan untuk 1000 guru selama 10 hari"

Saya diminta untuk membantu memberikan perspektif pendidikan dan pembelajaran progresif kepada guru-guru dengan platform pendidikan islami bersama para narsum lain. Maklum, di tempat kita, agama dan Islam masih menjadi sentimen yang sangat tinggi bahkan di ranah pendidikan.

Di sini saya harus mengolah otak.

 


 

Untungnya, sehari sebelum pelatihan saya sempat membaca pemikiran progresif Ali Syariati yang menjelaskan konsep manusia yang bukan hanya sebagai makhluk biologis (Basyar), tapi juga harus bergerak menuju Insan sebagai personal yang juga paripurna dalam pengetahuan dan pengalaman menyangkut diri, sejarah, alam dan masyarakat; lalu berdialektika menuju An-Nas (rakyat) dengan fungsi Raushan Fikr nya menciptakan tatanan sosial dan tatanan alam yang berkeadilan.

Kualitas ini hanya bisa diperoleh melalui kesembangan kualitas yang paripurna antara ilmu pengetahuan dan spiritual, yang menjadi tanggung jawab pendidikan islami. Bukan hanya nambah mata pelajaran agama semata.

Ah, andai saja pendidikan islami bisa melahirkan banyak Ali Syariati yang mampu mempelopori Revolusi, atau seperti ulama di Aceh dulu yang karena kualitas spiritualnya memimpin perlawanan rakyat melawan penjajah..

 

 



Komentar

Postingan Populer