'Reframing' Pendidikan Islami Poskolonial - Reforming Abdya Educational System (1)
Minggu lalu saya turut serta mengikuti Seminar dan Lokakarya Pendidikan di Aceh Barat Daya, dengan tema Pengembangan Model Kebijakan Islamisasi Pendidikan. Ini bukan Seminar biasa. Karena Seminar ini berusaha menyusun gagasan kongkrit Islamisasi Pendidikan, untuk kemudian menjadi bagian dari Kebijakan baru atas Sistem Pendidikan di Abdya. So, hasil dari Seminar ini pun akan menjadi rekomendasi penting terhadap RPJM.
Yang menarik adalah gagasan Islamisasi Pendidikan di Seminar ini dimaknai dengan cara yang sangat progresif. Bukan dengan melihat Islamisasi dengan sudut pandang simbolis dan “Dualisme”, dimana pendidikan yang Islami merupakan sesuatu yang terpisah dengan aspek pendidikan lain yang dianggap duniawi, sehingga ujung-ujungnya Islamisasi hanya dimaknai sekedar menambah jam atau mata pelajaran agama. Namun Islamisasi Pendidikan di sini merupakan anti-thesa dari Sistem Pendidikan Pascakolonial, sistem dan orientasi pendidikan saat ini yang masih menganut pola yang sama dengan pendidikan kolonial dulu yang bersifat “dualisme”, dehumanisasi (pendidikan yang justru sangat menyiksa peserta didik), dan diskoneksi (keterpisahan antara peserta didik dengan realitas di lapangan). Islamisasi idealnya merupakan suatu konsep dimana nilai-nilai Islam yang humanis dan responsif terhadap masalah-masalah sosial terintegrasi di semua aspek pendidikan.
Berdasarkan kebijakan otonomi pendidikan yang sangat luas saat ini, dimana banyak daerah yang telah melakukan terobosan dan gebrakan melampaui apa yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat, pembentukan sistem pendidikan humanis, integratif dan responsif mulai dari taraf kebijakan daerah hingga teknis operasional dapat kita lakukan, mulai dari Abdya mungkin. Sehingga, jika masi banyak pihak birokrat yang belum mampu melakukan apapun terhadap pendidikan di daerahnya dengan alasan “ini ga ada ketentuannya di nasional”, sesungguhnya kalian sudah terlalu lama ketinggalan informasi atau mungkin malas mikir.
Seminar ini difasilitasi oleh Teuku Muhammad Jafar Sulaiman, dengan narasumber Prof. Nasir dan Affan Ramli; dan sangat berhasil karena adanya kerja sama solid antara Jaringan Masyarakat Sipil Peduli Syariah , Pemkab Abdya dan PeTA, dihadiri oleh para Birokrat, Kepala Sekolah, dan stake holder lainnya. Selamat, untuk semua pihak.



Komentar
Posting Komentar