Kontradiksi
Ketika kontradiksi
pun dimulai
Masa dimana
hitam dan putih berbenturan
Selaput-selaput
kulit pun muai longgar
Terkelupas menampakkan
isi dan substansi
Barangkali akan
berbeda dari apa yang acap diekspektasi
Namun di
sini pula jujur menilai menampakkan diri
Dan ketika
kontrdiksi pun dimulai
Bahwa jalannya
peristiwa tidak sedia sesuai lagi bagi kehendak
Yang terlontar
pun tak sepadan minat hati
Jika permulaan
adalah mengagumi
Lambat laun
keheranan adalah niscaya
Unsur-unsur
mulai merujuk pada perseteruan
Dan kita pun
diam
Antusias tak
kenal lagi
Meski tak
meluapkan apapun
Kita mulai
berteman pada sunyi
Meredam apa
yang tak tampak
Meski kecewa
sesungguhnya jelas nyata
Atau kita
anggap saja ini dinamika
Kita yang
senantiasa meyakini suatu sintesa
Yang tumbuh
dari rahim konflik tajam antara tesis dan antitesis
Bahwa kualitas
yang lebih tinggi akan muncul darinya
Bisa kah
kemudian kita bersetubuh dengan sabar
Maka bila
tidak nihil adalah hasil kita
Dan ketika
kontradiksi pun dimulai
Kita perlahan
berjalan mundur
Menyusuri tempat
pulang dimana kitak tidak pernah saling menyapa



Komentar
Posting Komentar