Sebut Saja Ia....
Rindu itu
terlalu eksklusif untuk ditumpah ruah
Begitu murah
untuk di pajang berserakan
Dan menjadi
kawat berduri sekedar menjadi pajangan hati
Ia dengan
lancangnya mempersempit batas
Imaji dan
realita
Rasa dan
logika
Dan berlagak
indah dengan sepenuh rangkap sayatannya
Terlalu malu
bersedia diri menjadi korbannya
Ya..sebut
saja ia Rindu
Tetap saja
bagai benalu tanpa akar
Karena
dahaganya tak akan punah oleh tasbih semalam
Kau boleh
saja menekur hati berlagak batu
Tapi aku tak
akan memendamnya dalam
Oleh
karenanya..
Aku berlutut
saja pada Sang Maha
Kau pasti
tak akan mampu menandingi-Nya mengolah rasa
Membolak-balik
hati adalah asma-Nya
Takutnya hatimupun
tersungkur ke bumi hingga tak tampak
Sedangkan
kau jugalah yang menyebutnya Rindu



Komentar
Posting Komentar